Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan
dari
Bahan Lunak
Pembuatan
produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika
dan ergonomis.
a.
Unsur Estetika
Unsur
estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan. Keindahan
adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya
seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis
yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni
atau
dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur
keindahan.
Nilai-nilai
keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki
prinsip:
kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan
(balance),
dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan
perasaan
haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa
senang.
b.
Unsur Ergonomis
Unsur
ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek
fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan
adalah seperti berikut:
1. Keamanan
(security) yaitu jaminan tentang keamanan orang
menggunakan produk kerajinan tersebut.
2. Kenyamanan
(comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk
kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan
disebut barang terap. Produk kerajinan terapan
adalah
produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
3. Keluwesan
(flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk
kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan
yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau
terapannya.
Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi kemudahan
dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak
mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
5.
Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Indonesia
sangat kaya dengan keragaman produk kerajinan dengan
berbagai macam ragam hias yang tersebar diseluruh tanah
air. Ragam hias Nusantara pada umumnya memiliki muatan nilai
tradisi dengan kekhasan dan keragamannya masing-masing. Di
samping perbedaan-perbedaan terdapat pula persamaanpersamaannya,
misalnya
jenis, bentuk, motif hias, pola susunan, pewarnaan,
bahkan nilai simbolisnya. Berbagai
motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya
kerajinan antara lain seperti berikut.
a.
Motif Realis
Motif
realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentukbentuk nyata
yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuhtumbuhan, bentuk
hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk
awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
b.
Motif Geometris
Motif
geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan
dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat,
segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder. Motif
geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias karena
sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris berkembang
dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari
yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir di
seluruh wilayah Nusantara ditemukan motif ini. Motif hias geometris
antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung, jlamprang,
dan tumpal.
a.
Motif Dekoratif
Pengertian
dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah
suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar
dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak
rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang
tidak
terlalu ditonjolkan.
Untuk
memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi
atau penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam disederhanakan
dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya.
Misalnya, bunga, hewan, tumbuhan yang digayakan.
Kesan
tentang bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada
motif itu. Berikut contoh motif dekoratif.
a.
Motif Abstrak
Motif
abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek
asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak
karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat
di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam
serta
tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif abstrak
di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris.
Berikut ini contoh motif abstrak.
Komentar
Posting Komentar